www.tempoaktual.id – Bawaslu Provinsi NTB terus berupaya meningkatkan kesadaran politik di kalangan generasi muda. Meskipun tidak dalam masa pemilu, kegiatan pendidikan politik ini tetap dilakukan secara aktif sebagai usaha untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi yang sehat di masa depan.
Melalui program inovatif yang dikenal dengan nama Bawaslu On The Move, organisasi ini mengunjungi berbagai sekolah. Salah satu kegiatan terbaru dilaksanakan di SMKN 2 Mataram, yang bertujuan untuk mendekatkan pemahaman demokrasi kepada siswa-siswi.
Anggota Bawaslu NTB, Hasan Basri, menekankan betapa pentingnya peran generasi muda dalam keberlangsungan demokrasi di Indonesia. Dia percaya bahwa kesadaran berdemokrasi perlu dipupuk sejak dini, apalagi bagi mereka yang masih berstatus sebagai pemilih pemula.
Peran Pendidikan Politik dalam Membangun Kesadaran Demokrasi
Pendidikan politik sangat penting untuk membentuk karakter dan pemahaman siswa mengenai demokrasi. Kegiatan semacam ini tidak hanya mendorong siswa untuk berpikir kritis, tetapi juga memperkenalkan mereka pada hak dan tanggung jawab sebagai warga negara.
Dalam kesempatan tersebut, Hasan mengungkapkan bahwa meskipun para siswa saat ini masih berstatus sebagai pelajar, mereka akan segera menjadi pemilih. Oleh karena itu, memahami pentingnya demokrasi adalah langkah awal yang harus mereka ambil.
“Perubahan masa depan bangsa ada di tangan kalian. Dengan memahami arti demokrasi, kalian akan lebih siap dalam menghadapi tantangan politik di masa mendatang,” imbuh Hasan. Dengan penjelasan tersebut, siswa diharapkan dapat lebih aktif dalam kehidupan bernegara.
Pemilihan Ketua OSIS Sebagai Miniatur Pemilu
Hasan memberikan contoh konkret untuk menggambarkan proses demokrasi yang sudah dikenal di lingkungan sekolah, yakni pemilihan Ketua OSIS. Menurutnya, pemilihan tersebut bukan sekadar seremonial, melainkan merupakan pembelajaran yang bermanfaat menjelang pemilu yang sesungguhnya.
“Saat kalian memilih ketua OSIS, sebenarnya itu adalah latihan berdemokrasi. Ada calon, visi misi, dan bahkan proses kampanye, semuanya sejalan dengan pemilu yang lebih besar di tingkat nasional,” jelas Hasan. Hal ini diharapkan dapat membawa kesadaran berdemokrasi lebih dalam ke diri siswa.
Proses tersebut juga penting untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab di kalangan siswa. Sebab, pengalaman dalam pemilihan ketua OSIS bisa menjadi dasar bagi mereka ketika menghadapi proses pemilihan yang lebih kompleks di masa yang akan datang.
Menjaga Nilai-nilai Demokrasi Melalui Kesadaran Bersama
Pendidikan politik dari Bawaslu tidak hanya memberikan wawasan tentang demokrasi, tetapi juga menanamkan tanggung jawab bersama dalam menjaga nilai-nilai tersebut. Hasan menekankan bahwa demokrasi bukanlah kegiatan yang hanya terjadi setiap lima tahun sekali, melainkan harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
“Kami ingin generasi muda NTB tumbuh menjadi pemilih yang cerdas dan berintegritas. Dengan cara ini, diharapkan demokrasi di Indonesia dapat tetap kokoh dan terjaga di masa depan,” serunya dengan semangat.
Melalui keterlibatan langsung pengawas pemilu di sekolah-sekolah, diharapkan siswa dapat memahami dan menghargai proses demokrasi. Mereka diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi untuk masa depan yang lebih baik.