www.tempoaktual.id – Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah berkomitmen untuk meningkatkan peran bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Upaya ini menjadi bagian dari program prioritas oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang bertujuan untuk memperluas penggunaan bahasa Indonesia di kancah global.
Dengan semangat tersebut, Balai Bahasa Provinsi NTB menyelenggarakan Bimbingan Teknis yang berfokus pada Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Kegiatan ini dihelat pada tanggal 26 Juni 2025 dan dihadiri oleh berbagai pihak yang berperan penting dalam dunia pendidikan bahasa.
Dalam acara pembukaan, Kepala Balai Bahasa Provinsi NTB, Dwi Pratiwi, bersama dengan Kepala Bidang Kemitraan dan Diplomasi Kebahasaan, Dony Setiawan, menekankan pentingnya pengembangan program BIPA. Dony Setiawan berharap kegiatan ini akan memberikan dorongan baru bagi para pengajar dalam pelaksanaan regulasi yang terbaru.
Sebagai langkah awal, Dwi Pratiwi menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para pengajar BIPA. Dengan bekal pemahaman mendalam, diharapkan mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan profesionalisme tinggi.
Lebih lanjut, Dwi Pratiwi menyatakan harapan agar para pengajar dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dari bimbingan teknis ini. Ia percaya bahwa kualitas pengajaran BIPA dapat meningkat melalui pelaksanaan standar kompetensi yang telah ditetapkan.
Mengenai sertifikasi pengajar BIPA, Dwi Pratiwi menyampaikan bahwa sebelum pengajaran sertifikasi formal, para pengajar akan memiliki kesempatan mengikuti pelatihan yang diadakan oleh berbagai lembaga. Lembaga tersebut bukan hanya terbatas pada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, tetapi juga melibatkan lembaga pelatihan lainnya.
Sertifikasi ini menjadi penting bagi pengajar BIPA, dan pengalaman yang dimiliki oleh pengajar akan menjadi pertimbangan utama dalam proses ini. Dengan demikian, diharapkan semua pengajar akan mendapatkan pengakuan yang layak atas keahlian dan pengalaman yang mereka miliki.
Bimbingan Teknis Program BIPA ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 26 hingga 28 Juni 2025, dan dilakukan secara daring. Kegiatan ini menghadirkan para narasumber yang ahli dalam bidang ke-BIPA-an, khususnya yang berkaitan dengan SKKNI Pengajar BIPA.
Peran Strategis BIPA dalam Internasionalisasi Bahasa Indonesia
BIPA bukan sekadar program pengajaran bahasa, tetapi juga berfungsi sebagai jembatan untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada dunia. Melalui BIPA, penutur asing bisa mengetahui lebih dalam tentang kebudayaan, adat istiadat, dan sejarah Indonesia.
Program ini juga membuka peluang kerja sama internasional dalam bidang pendidikan bahasa. Dengan meningkatnya minat untuk belajar bahasa Indonesia, negara lain bisa menjalin hubungan yang lebih erat dengan Indonesia melalui pertukaran kebudayaan.
Pengajaran bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menciptakan duta-duta bahasa yang siap mengenalkan Indonesia. Duta-duta ini akan berperan untuk memperluas pemahaman global mengenai bahasa dan budaya Indonesia.
Kegiatan ini secara tidak langsung juga mempromosikan pariwisata Indonesia, dengan menarik minat pelajar asing untuk berkunjung. Mereka yang belajar bahasa Indonesia dapat tertarik untuk melihat keindahan alam serta keragaman budaya yang dimiliki negara ini.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dalam Pengajaran BIPA
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) memegang peranan penting dalam penetapan kriteria bagi pengajar BIPA. Dokumentasi ini menyediakan pedoman yang harus dipatuhi oleh para pengajar dalam proses pendidikan bahasa.
Dengan adanya SKKNI, pengajar BIPA diharapkan mampu melaksanakan pembelajaran dengan cara yang lebih sistematis dan terukur. Ini juga menjadi acuan untuk meningkatkan mutu dan profesionalisme dalam pengajaran bahasa Indonesia.
Proses penyesuaian dan penerapan SKKNI ini membutuhkan pembekalan yang baik bagi pengajar. Diharapkan setiap pengajar dapat memahami substansi dari standar tersebut saat mengikuti bimbingan teknis.
Implementasi SKKNI diharapkan akan menyediakan kerangka kerja bagi para pengajar dalam mengembangkan kompetensi. Bimbingan teknis ini bertujuan untuk menjadikan pengajar BIPA lebih siap menghadapi tantangan di era global.
Keberlanjutan Program dan Dampaknya bagi Pendidikan Bahasa Indonesia
Dukungan berkelanjutan terhadap program BIPA akan membawa dampak positif bagi pendidikan bahasa Indonesia. Pelatihan berkelanjutan bagi para pengajar akan memastikan bahwa mereka senantiasa mendapatkan informasi terbaru dalam pengajaran bahasa.
Keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari jumlah peserta, tetapi juga dari kualitas pengajaran dan penerapan praktik yang baik. Para pengajar yang kompeten akan menghasilkan generasi baru penutur bahasa Indonesia yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Pendidikan yang baik memerlukan pengawasan berkala dan penilaian kemajuan. Oleh karena itu, evaluasi berkala terhadap program BIPA harus dilakukan agar dapat mengukur efektivitas sejak awal pelaksanaan hingga akhir.
Apabila program ini berjalan dengan baik, akan ada peningkatan dalam minat belajar bahasa Indonesia oleh penutur asing. Hal ini pada akhirnya akan menguntungkan Indonesia dari berbagai aspek baik pendidikan maupun ekonomi.