• Latest
  • Trending
Kontradiksi NTB Lumbung Pangan namun Masih Mengimpor Beras

Kontradiksi NTB Lumbung Pangan namun Masih Mengimpor Beras

Polisi Segera Panggil Tersangka Kasus Masker Covid-19 Setelah Periksa 70 Saksi Bulan Ini

Polisi Segera Panggil Tersangka Kasus Masker Covid-19 Setelah Periksa 70 Saksi Bulan Ini

Pasokan Listrik Andal PLN NTB di Hari Raya Iduladha

Pasokan Listrik Andal PLN NTB di Hari Raya Iduladha

Salat Iduladha 1446 H di Unram

Salat Iduladha 1446 H di Unram

Bantuan 200 Ekor Sapi Kurban dari Turki Diberikan di Lobar untuk Warga Kurang Mampu

Bantuan 200 Ekor Sapi Kurban dari Turki Diberikan di Lobar untuk Warga Kurang Mampu

Korupsi Kapal Bima Lima Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara Lebih Ringan dari Tuntutan JPU

Korupsi Kapal Bima Lima Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara Lebih Ringan dari Tuntutan JPU

Pindah ke eSIM: Solusi Modern Tanpa Kartu Fisik untuk Pelanggan

Pindah ke eSIM: Solusi Modern Tanpa Kartu Fisik untuk Pelanggan

SPMB di SMKN 3 Mataram Awal Tes Fisik untuk 720 Calon Siswa Baru

SPMB di SMKN 3 Mataram Awal Tes Fisik untuk 720 Calon Siswa Baru

Lomba Cerpen Nasional Rayakan Milad Kesepuluh Majelis Ta’lim Darunnajah

Lomba Cerpen Nasional Rayakan Milad Kesepuluh Majelis Ta’lim Darunnajah

Empat Pria Ditangkap Polisi Diduga Terlibat Pesta Sabu di Lingsar

Empat Pria Ditangkap Polisi Diduga Terlibat Pesta Sabu di Lingsar

Atraksi Watersport di Pantai Kuta Mandalika Hadir dari ITDC

Atraksi Watersport di Pantai Kuta Mandalika Hadir dari ITDC

Pendaftaran Seleksi Mandiri Unram Tutup Kamis Ini

Pendaftaran Seleksi Mandiri Unram Tutup Kamis Ini

100 Hari Iqbal Dinda Fondasi Baru NTB Menuju Kesejahteraan dan Ketahanan Global

100 Hari Iqbal Dinda Fondasi Baru NTB Menuju Kesejahteraan dan Ketahanan Global

Retail
Sabtu, Juni 7, 2025
  • Login
  • Home
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Ntb
  • Polhukam
No Result
View All Result
Tempoaktual.id
No Result
View All Result

Kontradiksi NTB Lumbung Pangan namun Masih Mengimpor Beras

Kontradiksi NTB Lumbung Pangan namun Masih Mengimpor Beras

BacaJuga

Menyongsong Indonesia Emas 2045, Kemenkum NTB Laksanakan Sosialisasi Koperasi Desa

Menyongsong Indonesia Emas 2045, Kemenkum NTB Laksanakan Sosialisasi Koperasi Desa

Pemda KLU Dapatkan CSIRT untuk Menangani Keamanan Siber dengan Kompeten

Pemda KLU Dapatkan CSIRT untuk Menangani Keamanan Siber dengan Kompeten

Provinsi NTB sebagai salah satu daerah penghasil beras terbesar di Indonesia memang memiliki potensi luar biasa dalam sektor pertanian. Sebagai lumbung pangan nasional, NTB seharusnya dapat memenuhi kebutuhan beras baik untuk lokal maupun nasional. Namun, kenyataan yang ada justru menunjukkan fakta mengejutkan: di awal tahun lalu, NTB harus melakukan impor beras sebanyak 5.900 ton dari Myanmar, meskipun target produksi beras tahunannya mencapai 1,4 juta ton.

Pertanyaan yang muncul adalah mengapa terjadi ketidakcocokan antara potensi produksi dan kebutuhan. Hal ini adalah tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah daerah. Menurut H. Agus Hidayatulloh, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, pemerintah seharusnya mendorong Kanwil Bulog untuk menyerap seluruh hasil pertanian dari petani. Mengingat hasil padi adalah milik petani, mereka berhak menjual hasil tersebut kepada siapa saja yang memberikan harga terbaik.

Produksi Pertanian dan Kebijakan Penyerapan Hasil

Salah satu langkah yang dianggap perlu dalam meningkatkan penyerapan hasil produksi adalah keberadaan kebijakan yang mendorong Bulog untuk membeli beras dari petani. Agus menyebutkan bahwa Bulog sering kali kecolongan oleh pengusaha yang menawarkan harga lebih menggiurkan. “Mudah-mudahan tahun ini terakhir kita memasukkan beras,” harapnya. Langkah tersebut menunjukkan urgensi untuk mengamankan beras lokal agar tidak keluar dari daerah. 

Langkah lain yang ikut menjadi sorotan adalah perlunya kebijakan melarang keluarnya beras dari NTB. Dengan menahan beras di pelabuhan, diharapkan kebutuhan lokal bisa dipenuhi lebih baik. Kebijakan ini tidak hanya akan menjaga keberlangsungan pertanian, tetapi juga memberikan kepastian bagi para petani dalam menjual hasil panen mereka. Dalam hal ini, Kepala Bidang Ekonomi Bappeda NTB, Iskandar Zulkarnain, mendukung perlunya penahanan beras pascapanen agar tidak jatuh ke tangan pengusaha.

Inovasi dan Penguatan Kelembagaan Petani

Kunci keberhasilan dalam mempertahankan hasil produksi beras juga terletak pada penguatan kelembagaan petani. Dengan membentuk koperasi dan fasilitas seperti lantai jemur, akan ada mekanisme yang lebih terstruktur dalam penjualan hasil pertanian. Iskandar menggarisbawahi pentingnya inovasi dalam petani, yang dalam jangka panjang akan membantu mereka dalam menghadapi isu-isu pasar.

Dari sisi pembiayaan, sektor pertanian memang telah mendapat dukungan baik dari pemerintah pusat maupun daerah. Namun, tantangannya adalah NTB memiliki kondisi fiskal yang cukup rendah. Oleh karena itu, penting adanya kolaborasi dengan swasta dan mitra strategis untuk membantu memfasilitasi pengembangan pertanian.

Dengan berbagai program unggulan yang diusung, diharapkan dapat diterjemahkan dalam rencana strategis untuk mencapai target-target agromaritim. Hal ini bukan hanya mendukung petani, tetapi juga memberikan dampak yang lebih luas bagi ekonomi daerah. Memastikan suplai beras lokal mencukupi adalah langkah penting dalam menjaga ketahanan pangan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.

Dalam menyikapi semua tantangan ini, sinergi antara pemerintah, petani, dan pihak swasta sangatlah diperlukan. Komitmen untuk meningkatkan hasil pertanian dan memastikan hasil tersebut diserap secara maksimal adalah tugas kita bersama. Melalui inovasi dan kebijakan yang tepat, diharapkan NTB bisa bangkit sebagai salah satu pemain utama dalam sektor pertanian di Indonesia, serta mengurangi ketergantungan pada impor beras dari daerah lain.

Previous Post

Tersangka Korupsi KUR Rp9,5 Miliar di Bima Segera Disidang

Next Post

KIR MAN 1 Mataram Menjadi Juara Lomba KTI Tingkat Provinsi

Rekomendasi

Monitoring Sekolah Menjelang Kelulusan oleh Dinas Pendidikan

Monitoring Sekolah Menjelang Kelulusan oleh Dinas Pendidikan

Pagu Rp1 Triliun di NTB, 53 Persen Dana Desa Telah Tersalurkan

Pagu Rp1 Triliun di NTB, 53 Persen Dana Desa Telah Tersalurkan

Kadis Dikbud NTB Janggal Digugat Rp9,8 Miliar Proyek Pengadaan Paket Smart Class 2024

Kadis Dikbud NTB Janggal Digugat Rp9,8 Miliar Proyek Pengadaan Paket Smart Class 2024

Presiden Salurkan 11 Ekor Hewan Kurban di NTB dengan Rata-rata Berat 1 Ton

Presiden Salurkan 11 Ekor Hewan Kurban di NTB dengan Rata-rata Berat 1 Ton

Warga Menolak Eksekusi Lahan Pemakaman di Lingkungan Batu Dawa

Warga Menolak Eksekusi Lahan Pemakaman di Lingkungan Batu Dawa

Anggaran Dibuka, Tambahan Kuota Sekolah Divisitasi untuk Akreditasi di NTB

Perubahan Kuota 547 Sekolah di NTB Akan Diberikan untuk Akreditasi

NTB Raih 2 Emas dan 1 Perunggu di Turnamen Pickleball Balikpapan Open 2025

NTB Raih 2 Emas dan 1 Perunggu di Turnamen Pickleball Balikpapan Open 2025

Sidebar

Kategori

  • Ekonomi
  • Ntb
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Polhukam
Tempoaktual.id

© 2025 TempoAktual . Seluruh hak cipta dilindungi undang.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Ntb
  • Polhukam

© 2025 TempoAktual . Seluruh hak cipta dilindungi undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?