www.tempoaktual.id – Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang (FAI Unisma) secara resmi mengumumkan keberangkatan 13 mahasiswa dalam program Praktik Pengalaman Lapangan–Kandidat Sarjana Mengabdi (PPL-KSM) Internasional ke Malaysia. Event yang penuh makna ini dilaksanakan dengan pelepasan yang dihadiri oleh para pimpinan universitas, dosen, serta peserta program di ruang Rektor. Momen ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga menjadi sarana untuk saling bertukar motivasi dan arahan.
Pelepasan ini diharapkan mampu memperkuat komitmen FAI Unisma terhadap pengembangan pendidikan sekaligus memperluas jaringan internasional. Dalam sambutannya, Rektor Unisma mengapresiasi konsistensi fakultas dalam menjaga kesinambungan program internasional ini sejak diluncurkan pada tahun 2019. Ditekankan bahwa program ini lebih dari sekadar ruang pengabdian, tetapi juga sebagai laboratorium untuk memahami beragam budaya dan sistem pendidikan.
Rektor menambahkan bahwa pengalaman belajar di luar negeri semacam ini sangat penting bagi mahasiswa untuk mengadaptasi diri dengan perbedaan yang ada. Dalam konteks pendidikan, setiap negara memiliki karakter dan budaya yang unik yang perlu dihormati dan dipelajari oleh mahasiswa. Hal ini menjadi tantangan menarik sekaligus peluang untuk setiap peserta program.
Peran Pendidikan Internasional dalam Pengembangan Mahasiswa
Pendidikan internasional memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mereka. Dengan berinteraksi langsung dengan budaya baru, mahasiswa dapat belajar untuk lebih terbuka dan menerima perbedaan. Selain itu, pengalaman ini juga memperluas jaringan sosial yang dapat berguna dalam karier mereka di masa depan.
Mahasiswa yang terlibat dalam program PPL-KSM Internasional ini berasal dari berbagai program studi, termasuk Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Bahasa Arab. Mereka tidak hanya akan mendapatkan pengalaman akademis, tetapi juga memperkaya kepribadian dan karakter melalui interaksi lintas budaya. Terlibat dalam situasi yang berbeda membuat mahasiswa belajar beradaptasi dengan cepat dan efektif.
Kegiatan ini meripakan bagian dari grand design internasionalisasi FAI Unisma yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Setiap tahun, program ini dievaluasi untuk memastikan bahwa mahasiswa mendapatkan pengalaman yang berkualitas dan bermanfaat. Harapannya, alumni yang dihasilkan memiliki karakter global dan mampu bersaing di tingkat internasional.
Pengalaman Praktis Mahasiswa di Luar Negeri
Salah satu tujuan dari program ini adalah memberikan pengalaman praktis dalam konteks pendidikan Islam di negara lain. Mahasiswa akan ditempatkan di lembaga pendidikan Islam ternama di Malaysia, seperti Madrasah Uthmaniah ABIM dan Ma’ahad Tahfiz Teh Samad. Melalui pengalaman ini, mereka bisa menggali metode pengajaran yang berbeda dan menerapkannya dalam konteks Indonesia.
Selama satu bulan, mereka akan berinteraksi dengan siswa dan pengajar lokal, mengamati proses belajar mengajar secara langsung. Ini adalah kesempatan emas bagi mahasiswa untuk belajar tentang pendekatan pedagogis yang baru dan progresif. Mereka diharapkan dapat membawa kembali ide-ide inovatif ketika pulang ke Indonesia.
Melalui pengalaman langsung di luar negeri, mahasiswa juga akan berfungsi sebagai duta budaya dan agama dari Indonesia. Mereka diharapkan untuk memperlihatkan sikap positif dan menghormati budaya lokal, sekaligus membagikan kearifan budaya dari tanah air. Ini adalah langkah penting dalam membangun relasi yang baik antar negara.
Pesan dan Harapan Pimpinan Universitas
Pimpinan universitas berharap setiap mahasiswa dapat menjalankan misi ini dengan penuh tanggung jawab. Selain menjalin komunikasi yang baik dengan dosen pembimbing, mahasiswa juga diingatkan untuk menjaga kesehatan selama menjalani program. Kesehatan fisik dan mental sangat penting untuk mengatasi berbagai tantangan yang mungkin mereka hadapi di negeri orang.
Rektor Unisma menyampaikan pesan agar peserta selalu menjaga kekompakan dan saling mendukung selama berada di luar negeri. Antusiasme di hari-hari awal bisa saja mengendur, sehingga penting untuk selalu memotivasi satu sama lain agar tetap berfokus pada tujuan program. Ini adalah perjalanan panjang yang membutuhkan kerjasama tim.
Dekan FAI Unisma juga menekankan pentingnya membangun karakter global melalui program ini. Setiap partisipan diharapkan mampu menjaga nama baik almamater, bangsa, dan agama. Karakter dan sikap mereka selama di luar negeri akan membawa dampak positif bagi universitas dan menciptakan citra yang baik di mata internasional.