www.tempoaktual.id – Universitas Mataram (Unram) baru-baru ini menyelenggarakan sosialisasi pedoman penyelenggaraan pendidikan yang akan berlaku hingga tahun 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua pihak di lingkungan akademik memiliki pemahaman yang sama mengenai kebijakan dan pedoman yang harus diikuti.
Acara yang dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di institusi, termasuk pimpinan fakultas dan ketua program studi. Ini merupakan langkah strategis bagi Unram dalam memperkuat dan memperjelas arah kebijakan pendidikan yang ada di kampus.
Prof. Dr. Siti Hilyana, M.Si., Wakil Rektor Bidang Akademik, membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, ia menggarisbawahi pentingnya konsistensi dalam penerapan kebijakan yang disampaikan agar tidak menimbulkan kebingungan di masa depan.
Pentingnya Konsistensi dalam Kebijakan Pendidikan di Universitas
Dalam kesempatan itu, Prof. Hilyana menegaskan bahwa semua pemangku kepentingan harus sama-sama memahami kebijakan yang ada. Hal ini penting agar semua proses pendidikan dapat berjalan dengan baik dan terarah sesuai dengan visi dan misi universitas.
Ia juga menekankan bahwa sosialisasi ini bukan sekadar formalitas, tetapi sebagai upaya untuk mengoptimalkan kualitas pendidikan di Unram. Dengan langkah ini, diharapkan masa depan pendidikan di universitas akan lebih cerah dan terstruktur.
Dengan adanya pedoman ini, Unram berharap dapat membentuk lingkungan akademik yang lebih profesional. Ini adalah bentuk komitmen universitas dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.
Persiapan Menuju Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
Prof. Hilyana menyatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan persiapan Unram menjelang statusnya sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) yang direncanakan terjadi pada tahun 2026. Hal ini memerlukan penataan dan peningkatan kualitas pendidikan secara cepat dan signifikan.
Dia menjelaskan bahwa semua dokumen dan kebijakan pendidikan harus mencerminkan visi PTN-BH. Oleh karena itu, sosialisasi ini memiliki arti penting bagi pengembangan institusi di masa mendatang.
Prof. Hilyana menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi dalam proses belajar mengajar. Hal ini agar Unram dapat berkompetisi dan memenuhi standar yang ditetapkan di tingkat nasional maupun internasional.
Integrasi Sustainable Development Goals dalam Kurikulum
Dalam pemaparannya, Prof. Hilyana mengingatkan bahwa semua rencana pendidikan dan penelitian yang dilaksanakan di Unram harus berorientasi pada Sustainable Development Goals (SDGs). Integrasi ini diharapkan bisa mengarahkan pendidikan di Unram menuju isu-isu global yang krusial.
Melalui pengimplementasian SDGs, mahasiswa diharapkan tidak hanya mengenyam pendidikan akademis, tetapi juga menjadi individu yang sadar akan tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Ini menjadi salah satu langkah penting dalam membangun karakter mahasiswa yang berwawasan luas.
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Unram, Dr. Sitti Latifah, juga memberikan penekanan pada pentingnya aspek berkelanjutan dalam pendidikan. Pendidikan yang berorientasi pada SDGs menjadi salah satu kunci untuk menghadapi perkembangan zaman yang cepat.
Ruang Lingkup Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Prof. Hilyana menjelaskan bahwa pedoman ini mencakup seluruh tahapan penyelenggaraan pendidikan, dimulai dari penerimaan mahasiswa baru. Seluruh proses harus dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk memastikan kualitas pendidikan yang diberikan.
Salah satu poin penting yang disampaikan adalah tentang penyusunan dan implementasi kurikulum. Setiap program studi harus beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja saat ini, agar lulusannya dapat bersaing lebih baik.
Selain itu, pengelolaan bahan dan sumber pembelajaran juga harus menjadi perhatian utama. Unram menekankan perlunya fasilitas yang mendukung bagi mahasiswa, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, agar semua dapat mengikuti proses belajar dengan lancar.