Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) terus menunjukkan komitmennya dalam menjalin kemitraan strategis antara dunia pendidikan tinggi dan sektor industri, yang merupakan hal yang krusial untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan global. Dalam rangka ini, Ummat menggandeng salah satu perusahaan tambang dalam sebuah kegiatan bertajuk “Sharing Knowledge – Good Mining Practices: Sustainability in Mining Industry” di Aula Rektorat Ummat.
Kegiatan ini bukan hanya sekadar bentuk seremonial, tetapi juga sebagai wadah penting untuk berbagi gagasan, pengalaman, dan praktik terbaik dari kalangan akademisi dan praktisi industri. Hadir dalam acara ini adalah pimpinan universitas, dosen dari berbagai program studi, serta mahasiswa dari berbagai jurusan yang mendapat kesempatan untuk belajar langsung dari para profesional industri yang berpengalaman.
Manfaat Kemitraan antara Pendidikan Tinggi dan Industri
Rangkaian kerja sama yang dijalin antara Ummat dan perusahaan tambang ini bertujuan untuk membuka ruang pembelajaran yang relevan dengan perkembangan industri saat ini. Pihak panitia kegiatan, Dr. Nurhayati, menyampaikan bahwa kolaborasi ini adalah upaya berkelanjutan untuk mendekatkan teori dan praktik di lapangan. “Ini adalah kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari para praktisi,” ujarnya dengan penuh semangat.
Kemitraan semacam ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga bagi pihak industri. Hal ini menciptakan sinergi antara pendidikan dan dunia kerja, di mana mahasiswa dapat dibekali tidak hanya dengan pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. Apalagi, dalam era globalisasi saat ini, kemitraan ini menjadi sangat krusial untuk mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
Strategi Mewujudkan Pertambangan Berkelanjutan
Pentingnya kolaborasi ini juga disampaikan oleh Wakil Rektor II Ummat, yang mengapresiasi keterbukaan dan kemitraan yang telah terjalin. Ia berharap kegiatan semacam ini diperluas dalam bentuk program magang industri, penelitian terapan, serta kuliah tamu yang berkelanjutan. “Kolaborasi ini menjadi jembatan antara teori dan praktik yang diharapkan bisa terus disinergikan,” ungkapnya.
Pembahasan mengenai praktik baik dalam industri pertambangan sangatlah krusial. Pjs Kepala Teknik Tambang dari perusahaan tersebut menegaskan bahwa keberlanjutan dalam pertambangan hanya bisa dicapai melalui keterlibatan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan. Ia menekankan bahwa perusahaan tidak hanya bertanggung jawab terhadap kelangsungan usahanya, tetapi juga terhadap lingkungan, masyarakat, dan masa depan generasi muda.
Sesi pemaparan yang melibatkan narasumber dari berbagai instansi memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang praktik keberlanjutan. Salah satu narasumber menjelaskan berbagai pendekatan yang diterapkan dalam industri pertambangan, mulai dari pengelolaan limbah hingga pelibatan masyarakat dalam proses operasional. Ini menjadi contoh konkret bahwa industri bisa beroperasi dengan memperhatikan aspek keberlanjutan.
Sesi diskusi pasca-pemaparan menjadi momen yang menarik, di mana mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan berbagai pertanyaan mengenai tantangan yang dihadapi industri pertambangan. Ini adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan wawasan langsung dari para ahli, yang tentu akan sangat bermanfaat bagi karier mereka di masa depan.
Melalui kegiatan ini, Ummat tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai agen perubahan yang responsif terhadap dinamika zaman. Keterlibatan aktif dari industri dalam program akademik dapat menjadi model yang baik bagi institusi pendidikan lain dalam meningkatkan relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja. Inilah esensi dari pendidikan yang berkualitas dan berbasis pada keberlanjutan.